Budaya

Pura Besakih, Pura Terbesar Di Bali

3
×

Pura Besakih, Pura Terbesar Di Bali

Sebarkan artikel ini
Pura Besakih

Pertanyaan Umum

Di mana lokasi tepat Pura Besakih?

Kalau kamu ingin berkunjung ke Pura Besakih, tempatnya ada di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali Timur. Lokasinya pas banget di lereng Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Dari Denpasar, kamu butuh sekitar 1,5 sampai 2 jam perjalanan menggunakan mobil atau motor.

Mengapa Pura Besakih dikenal sebagai pura terbesar di Bali?

Pura Besakih terkenal sebagai pura terbesar karena kompleksnya yang sangat luas, terdiri dari puluhan pura kecil di dalamnya. Nggak cuma satu pura utama, tapi ada sekitar 18 pura pendamping yang bikin tempat ini begitu besar. Jadi jangan kaget kalau waktu kamu keliling-keliling di sana, area kompleksnya cukup luas dan bikin capek kalau nggak siap-siap dulu. Makanya, Pura Besakih dikenal luas sebagai “pura induk” alias pusat spiritual umat Hindu di seluruh Bali.

Apa yang membuat Pura Besakih istimewa dibanding pura-pura lain di Bali?

Yang bikin Pura Besakih spesial banget dibanding pura lain adalah statusnya sebagai pura utama, alias “Mother Temple” di Bali. Di sinilah pusat dari semua pura yang ada di pulau ini. Selain ukurannya yang besar banget, tempat ini juga sering jadi lokasi upacara besar yang melibatkan ribuan umat Hindu dari berbagai desa di Bali. Ditambah lagi, lokasinya yang persis di kaki Gunung Agung bikin suasananya terasa sakral dan berbeda dari tempat-tempat lain. Kalau kamu datang ke sini, dijamin bakal ngerasain energi spiritual dan aura yang unik banget!

Pertanyaan Sejarah dan Budaya

Sejarah pembangunan Pura Besakih?

Kalau ngobrol soal sejarah Pura Besakih, sebenarnya pura ini sudah berdiri sejak zaman dahulu banget, jauh sebelum ada kerajaan-kerajaan besar di Bali. Konon katanya, pura ini mulai berkembang sekitar abad ke-8 Masehi. Dari dulu hingga sekarang, pura ini terus mengalami perbaikan dan perluasan, terutama ketika Bali berada di bawah pemerintahan berbagai kerajaan yang pernah eksis di sana.

Siapa yang pertama kali membangun Pura Besakih dan kapan dibangunnya?

Cerita rakyat Bali bilang kalau yang pertama kali membangun pura ini adalah seorang tokoh spiritual bernama Rsi Markandeya. Kabarnya, sekitar abad ke-8, beliau melakukan perjalanan dari Pulau Jawa menuju Bali, dan mendirikan tempat sembahyang sederhana di lereng Gunung Agung. Nah, tempat sembahyang sederhana itulah yang akhirnya berkembang dan menjadi cikal bakal kompleks Pura Besakih yang kita kenal saat ini.

Makna filosofis di balik desain atau tata letak kompleks pura ini

Kalau kamu jalan-jalan keliling kompleks Pura Besakih, pasti sadar kalau tata letaknya sangat unik. Kompleks pura ini dibangun mengikuti konsep Tri Mandala, yang membagi area pura menjadi tiga zona. Ada bagian luar (Nista Mandala), bagian tengah (Madya Mandala), dan bagian dalam (Utama Mandala). Konsep ini melambangkan tingkatan kehidupan dari hal-hal duniawi hingga spiritual. Pokoknya, tata letaknya bukan sembarangan, tapi penuh filosofi yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan alam sekitarnya.

Peranan Pura Besakih dalam kehidupan spiritual masyarakat Hindu di Bali

Bagi umat Hindu di Bali, Pura Besakih punya peran yang sangat penting dalam kehidupan spiritual sehari-hari. Nggak cuma pura biasa, tempat ini dianggap sebagai pusat kegiatan spiritual dan keagamaan. Banyak upacara besar, mulai dari upacara tahunan hingga upacara khusus seperti Eka Dasa Rudra yang berlangsung setiap seratus tahun sekali, digelar di sini. Jadi, nggak heran kalau Pura Besakih selalu ramai dikunjungi oleh umat yang ingin berdoa, memohon berkah, atau mencari ketenangan batin. Singkatnya, pura ini memang jadi jantung spiritual buat masyarakat Hindu di Bali.

Arsitektur Pura Besakih

Apa ciri khas arsitektur Pura Besakih?

Kalau kamu perhatikan arsitektur Pura Besakih, kamu bakal melihat gaya khas Bali yang sangat kuat. Bangunan pura di sini identik dengan atap meru yang bertingkat-tingkat, makin tinggi tingkatannya, makin sakral pura tersebut. Kamu juga bakal menemukan ornamen ukiran yang rumit dan detail di pintu gerbangnya (candi bentar dan kori agung), yang penuh simbol spiritual. Selain itu, bahan bangunan utama menggunakan batu andesit dan kayu yang memberikan kesan alami sekaligus sakral, cocok banget dengan lokasinya di lereng Gunung Agung.

Pura kecil yang ada di dalam kompleks Pura Besakih

Kompleks Pura Besakih ini ternyata nggak cuma satu pura saja lho. Di dalam kompleksnya ada sekitar 18 hingga 20 pura kecil yang tersebar di berbagai area. Tiap pura punya nama sendiri, dengan fungsi khusus yang berbeda-beda. Karena jumlahnya cukup banyak, kamu bakal perlu waktu yang agak lama kalau mau mengunjungi semua bagian kompleks ini.

Fungsi masing-masing pura dalam kompleks Pura Besakih?

Setiap pura di kompleks Pura Besakih punya fungsi khusus. Ada yang digunakan untuk memuja Dewa Siwa, Dewa Wisnu, atau Dewa Brahma. Misalnya, Pura Penataran Agung adalah pura utama tempat pemujaan Tri Murti (tiga dewa utama). Ada juga pura yang digunakan khusus untuk upacara keluarga atau leluhur, seperti Pura Pedharman yang diperuntukkan bagi kelompok keluarga tertentu. Jadi, walaupun sekilas kelihatannya sama, masing-masing pura punya peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan spiritual masyarakat Bali.

Pertanyaan tentang Kunjungan Wisata

Apa yang harus dipersiapkan wisatawan sebelum mengunjungi Pura Besakih?

Kalau mau jalan-jalan ke Pura Besakih, ada beberapa hal yang wajib kamu siapin biar liburanmu makin nyaman. Pertama, pastikan kondisi fisikmu prima karena kompleks pura ini lumayan luas dan banyak tangga yang harus dilalui. Bawa juga air minum supaya nggak dehidrasi selama jalan-jalan di sana. Jangan lupa siapkan kamera buat mengabadikan momen indah, tapi ingat buat tetap sopan waktu foto ya, karena tempat ini sangat sakral buat warga lokal. Terakhir, persiapkan pakaian yang sopuk alias sopan, karena tempat ini tempat ibadah.

Apakah ada aturan khusus berpakaian atau berperilaku saat mengunjungi Pura Besakih?

Saat kamu mengunjungi Pura Besakih, pastikan kamu pakai pakaian yang sopan, minimal pakai atasan yang menutup bahu dan bawahan panjang seperti kain sarung. Kalau kamu nggak punya, biasanya di depan pura ada penyewaan kain dan selendang. Selain itu, jaga sikap supaya tetap sopan dan hormati orang-orang yang sedang berdoa. Jangan asal foto orang yang sedang sembahyang tanpa izin, dan pastikan selalu menjaga kebersihan selama di dalam kompleks pura.

Harga Tiket Pura Besakih

Buat masuk ke kawasan Pura Besakih, biasanya dikenakan tiket masuk yang cukup terjangkau. Harga tiket masuk buat wisatawan domestik sekitar Rp30.000-an per orang, sementara wisatawan asing biasanya sekitar Rp60.000-an per orang. Tapi ingat ya, harga ini bisa berubah tergantung musim wisata atau kebijakan lokal, jadi ada baiknya cek dulu harga terbarunya sebelum berkunjung. Selain tiket masuk, kalau mau pakai jasa pemandu lokal biasanya juga ada biaya tambahan, tapi dijamin liburan kamu makin lengkap karena bisa tahu banyak cerita seru dari mereka!

Kesimpulan

Pura Besakih merupakan pura paling penting sekaligus terbesar di Bali yang berada di lereng Gunung Agung, tepatnya di Desa Besakih, Karangasem. Kompleksnya yang luas terdiri dari banyak pura kecil, menjadikannya pusat spiritual bagi masyarakat Hindu Bali.

Sejarahnya dimulai sejak abad ke-8 oleh Rsi Markandeya, yang mendirikan pura sederhana hingga berkembang menjadi pura megah seperti saat ini. Desainnya unik dengan konsep Tri Mandala, yang melambangkan perjalanan spiritual manusia.

Dari segi arsitektur, pura ini khas banget dengan atap meru bertingkat, ukiran-ukiran detail, dan penggunaan material alami seperti batu andesit dan kayu. Di dalam kompleksnya terdapat sekitar 18 hingga 20 pura kecil dengan fungsi berbeda, mulai dari pemujaan dewa-dewa utama hingga tempat beribadah keluarga tertentu.

Untuk berkunjungan ke sini, wisatawan sebaiknya mempersiapkan fisik prima, membawa air minum, dan mengenakan pakaian sopan seperti sarung atau selendang. Selain itu, selalu jaga perilaku sopan karena pura ini adalah tempat ibadah yang dihormati.

Intinya, Pura Besakih bukan sekadar destinasi wisata biasa, tapi juga tempat untuk merasakan suasana spiritual yang kental dan keunikan budaya Bali yang autentik banget!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *